Apa sebenarnya “The American Dreamin” tersebut? Ini tak lain adalah: Kebebasan, Kebebasan, dan Kebebasan. Liberalisme. Dalam benak orang banyak, kebebasan yang digaungkan Hollywood tentu positif. Bebas untuk berekspresi, bebas untuk berbicara, bebas untuk berkreasi, bebas untuk berpikir, dan sebagainya. Bukankah ini bagus?
Tapi nanti dulu, kebebasan seperti itu sebenarnya sekadar kedok bagi liberalisme absolut yang menempatkan akal manusia pada kekuasaan mutlak. Tidak ada batas-batas, apalagi agama. Inilah sebenarnya tujuan para pendiri Hollywood, yakni membuat seluruh manusia di bumi ini terseret dalam arus liberalisme sehingga tidak mau lagi tunduk pada yang namanya iman. Yang ada hanyalah pikiran(dan nafsu).
Sudah terlalu banyak kisah nyata bagaimana kemaksiatan terjadi di Hollywood. Tulisan ini tidak akan membahas hal tersebut, namun memaparkan kepada kita semua betapa nama ‘Hollywood’ ternyata menginspirasikan banyak negara untuk mengadaptasi namanya untuk studio-studio film mereka. Tapi nanti dulu, siapa tahu, ya siapa tahu, kenyataan ini ternyata bukan sekadar “inspiring name” tetapi yang terjadi sebenarnya merupakan jaringan (Hollywod network) yang memuat visi dan misi yang sama dengan induknya. Siapa tahu? Inilah daftar sejumlah studio-studio di berbagai negara yang namanya diambil dari nama ‘Hollywood’:
· Bollywood (Mumbai, India).
· Chollywood (Peruvian)
· Dhaliwood (Dhaka, Bangladesh).
· Dollywood (Taman Hiburan di Tennesse, AS)
· Etyekwood (nama lain Korda Studios di Budapest, Hongaria)
· Hollyhammar (Swedia)
· Hollywood North (Vancouver, Toronto, di Canada)
· Kollywood (Chennai, Tamil Nadu, Selatan India).
· Lollywood (Lahore, Pakistan).
· Mollywood (Industri FilmMalayalam India).
· Mollywood (Industri FilmMormon).
· Nollywood (Nigeria).
· Pollywood (Peshawar, Pakistan).
· Sollywood (Industri Film Sindhi).
· Tollywood (Andhra Pradesh).
· Tollywood (Bengali Barat, India).
· Trollywood (Trollhättan Municipality, Swedia).
· Valleywood (Wales).
· Wellywood (Wellington, New Zealand).
Tentang Hollywood dan Jaringan Yahudi AS yang berkuasa di dalamnya, tentang sejarah dan agenda terselubungnya, tentang pengaruh global Hollywoodisme terhadap budaya dunia--termasuk di Indonesia, akan dibahas dalam majalah eramuslim digest edisi 3 yang insya Allah akan terbit awal Oktober 2007.(Rizki)
0 comments:
Post a Comment